Beriman Kepada Malaikat Allah

BAHASAN SINGKAT

A. Siapakah malaikat itu?

Malaikat adalah suatu alam yang halus, termasuk hal yang gaib, tidak dapat dicapai oleh panca indera. Jadi mereka itu tidak termasuk dalam golongan makhluk yang wujud jasmaniahnya dapat dilihat, didengar, diraba, dicium, dan dirasakan. Mereka hidup dalam suatu alam yang berbeda dengan kehidupan alam semesta yang kita saksikan ini, oleh sebab itu tidak dapat dicapai oleh pandangan kita. Yang mengetahui perihal keadaan mereka itu dan hakikat yang sebenarnya adalah Allah Ta’ala sendiri. Mereka itu disucikan dari kesyahwatan-kesyahwatan hayawaniyah, terhindar sama sekali dari keinginan-keinginan hawa nafsu, terjauh dari perbuatan-perbuatan dosa dan salah. Mereka juga mempunyai kekuasaan dapat menjelma dalam rupa manusia atau lain-lain bentuk yang dapat dicapai oleh rasa dan penglihatan. Hal ini jelas sekali sebagaimana kedatangannya Jibril a.s ke tempat sayidah Maryam yang saat itu ia menjelmakan dirinya dalam bentuk dan rupa manusia, sebagaimana yang disebutkan dalam Al-qur’an Al-karim :

فاتخذت من دونهم حجابا فأرسلنا إليها روحنا فتمثل لها بشرا سويا

“maka ia mengadakan tabir (yang melindunginya) dari mereka; lalu Kami mengutus roh Kami kepadanya, maka ia menjelma di hadapannya (dalam bentuk) manusia yang sempurna”(QS. Maryam : 17).

B. Dari apakah malaikat itu diciptakan?

Allah. S. W. T menciptakan malaikat itu dari nur (cahaya), sebagaimana Dia menciptakan nabi Adam a.s dari tanah liat, juga sebagaimana menciptakan jin dari api. Muslim meriwayatkan sebuah hadits dari ‘Aisyah r.a, bahwa Rasulullah s.a.w. bersabda :

“Malaikat itu diciptakan dari cahaya, jin diciptakan dari nyala api dan Adam diciptakan dari apa yang telah diterangkan padamu semua”(HR. Muslim).

Tempat kediaman malaikat itu ada di langit, tetapi mereka itu dapat pula turun dari langit itu dengan perintah Allah Ta’ala.

Allah Ta’ala menciptakan malaikat itu lebih dulu daripada menciptakan manusia. Sebelum itu Allah Ta’ala memang telah memberitahukan kepada seluruh malaikat bahwa manusia itu hendak diciptakan untuk dijadikan sebagai khalifah (pengganti) di atas permukaan bumi ini, sebagaimana firman-Nya :

وإذ قال ربك للملائكة إني جاعل في الأرض خليفة قالوا أتجعل فيها من يفسد فيها ويسفك الدماء ونحن نسبح بحمدك ونقدس لك قال إني أعلم ما لا تعلمون

Dan Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan menyucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui"(QS. Al-Baqarah : 30).

A. Tafawut (perbedaan) Malaikat

Malaikat itu dalam penciptaannya ada tafawut atau perbedaannya, sebagaimana juga perbedaan mereka dalam hal kedudukan, pangkat dan sebagainya yang itu semua hanya dimaklumi oleh Allah Ta’ala sendiri. Allah Ta’ala berfirman :

الحمد لله فاطر السماوات والأرض جاعل الملائكة رسلا أولي أجنحة مثنى وثلاث ورباع يزيد في الخلق ما يشاء إن الله على كل شيء قدير

“Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, Yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu”(QS. Fathir : 1).

Maksudnya ialah bahwa Allah Ta’ala itu menciptakan malaikat berupa makhluk yang bersayap dan diantaranya ada yang bersayap dua buah, tiga buah, empat buah, dan ada pula yang lebih dari itu. Semua ini menunjukkan nilai dan selisihnya kepangkatan disisi Allah Ta’ala, juga tentang kekuasaanya cepat atau lambatnya dalam berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya. Muslim meriwayatkan sebuah hadits dari Ibnu Mas’ud r.a, demikian :

“Rasulullah s.a.w. melihat Jibril a.s dan ia mempunyai enam ratus buah sayap”(HR. Muslim).

B. Bagaimana cara beriman kepada para malaikat Allah. S. W. T?

Kita yakin di dalam hati bahwa Allah Ta’ala telah menciptakan hamba-Nya yang halus dari cahaya, tidak makan, tidak minum, tidak berkelamin, dan patuh (hatinya ingin melaksanakannya dan bukan terpaksa) semua perintah Allah Ta’ala dan menghindarkan semua larangan-Nya.

Malaikat banyak, tapi yang wajib kita yakini ialah 10, yaitu :

1. Malaikat Jibril (malaikat wahyu)

Malaikat Jibril mengepalai/Panglima semua malaikat. Tugasnya khususnya ialah menyampaikan wahyu (Rasul Allah) dalam menyampaikan wahyu-Nya kepada para Nabi/Rasul-Nya. Karenanya dinamakan pula Malaikat Wahyu.

Kata “wahyu” berasal dari dari bahasa arab “Al-Wahyu” yang berarti : mengajarkan, menunjukkan sesuatu. Kata itu terdapat di dalam Al-qur’an antara lain dalam :

فقضاهن سبع سماوات في يومين وأوحى في كل سماء أمرها وزينا السماء الدنيا بمصابيح وحفظا ذلك تقدير العزيز العليم

“Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa dan Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya. Dan Kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang yang cemerlang dan Kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui”(QS. Fushshilat : 12).

2. Malaikat Mikail (malaikat rezeki)

Malaikat mikail bertugas mengatur rezeki hamba Allah Ta’ala, hujan, angin, dan tumbuh-tumbuhan. Dengan demikian, maka ummat beragama harus mengimani bahwa rezeki yang diterimanya ialah sebagai akibat dari pengaturan malaikat Mikail dan bukan karena hasil usahanya belaka, atas perintah Allah Ta’ala. Allah Ta’ala menjanjikan :

وإذ تأذن ربكم لئن شكرتم لأزيدنكم ولئن كفرتم إن عذابي لشديد

“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan: "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya adzab-Ku sangat pedih"(QS. Ibrahim : 7).

3. Malaikat Israfil (malaikat peniup sangkakala)

Malaikat israfil bertugas sebagai peniup sangkakala di hari akhir. Israfil meniupnya dua kali, yaitu : akan kiamat dan akan berbangkit. Mengenai tiupan pertama, antara lain ialah :

فإذا نفخ في الصور نفخة واحدة

وحملت الأرض والجبال فدكتا دكة واحدة

“Maka apabila sangkakala ditiup sekali tiup, dan diangkatlah bumi dan gunung-gunung, lalu dibenturkan keduanya sekali bentur”(QS. Al-Haqqah : 13-14).

Tiupan kedua :

ونفخ في الصور فإذا هم من الأجداث إلى ربهم ينسلون

“Dan ditiuplah sangkakala, maka tiba-tiba mereka ke luar dengan segera dari kuburnya (menuju) kepada Tuhan mereka”(QS. Yaasiin : 51).

4. Malaikat Izrail (malaikat maut)

Malaikat Izrail bertugas khusus mencabut nyawa atau mematikan semua yang bernyawa atau punya roh. Karenanya dinamakan pula malaikat maut. Diantara dalil naqli yang mengatakan demikian ialah :

ولكل أمة أجل فإذا جاء أجلهم لا يستأخرون ساعة ولا يستقدمون

“Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu; maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaat pun dan tidak dapat (pula) memajukannya”(QS. Al-a’raf : 34).

5. Malaikat Ridwan (malaikat syurga)

Malaikat Ridwan ialah malaikat penjaga syurga, sifatnya sopan dan lembut. Disebut pula dengan malaikat syurga.Dalil naqli mengenai sikap malaikat syurga :

فسلام لك من أصحاب اليمين

“maka keselamatan bagimu karena kamu dari golongan kanan”(QS. Al-Waqi’ah : 91).

6. Malaikat Malik (malaikat neraka)

Malaikat Malik ialah malaikat penjaga neraka. Sifatnya kasar dan geram. Malaikat Malik disebut pula dengan malaikat neraka. Dalil naqli mangenai sikap malaikat neraka :

يا أيها الذين آمنوا قوا أنفسكم وأهليكم نارا وقودها الناس والحجارة عليها ملائكة غلاظ شداد لا يعصون الله ما أمرهم ويفعلون ما يؤمرون

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan”(QS. At-tahriim : 6).

7. Malaikat Raqib dan Atid (malaikat juru tulis)

Raqib ialah malaikat yang mencatat semua amal baik, sedangkan atid ialah malaikat yang mencatat semua kejahatan. Dalil naqli mengenai hal tersebut :

وإن عليكم لحافظين

كراما كاتبين

“Padahal sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu), yang mulia (di sisi Allah) dan yang mencatat (pekerjaan-pekerjaanmu itu)”(QS. Al-Infithaar : 10-11).

8. Malaikat Mungkar Nakir (malaikat kubur)

Malaikat Mungkar dan Nakir ialah malaikat yang bertugas mengadakan ujian lisan di dalam kubur, selesai mayit dikuburkan. Bahan yang diujikan ialah 4 pertanyaan, yaitu :

a. Siapakah Tuhan/Rabbimu?jawab yang tepat ialah “ALLAH”.

b. Siapakah Rasulmu?jawab yang tepat ialah “Muhammad.s.a.w”.

c. Apakah agamamu?jawab yang tepat ialah “islam”.

d. Apakah usahamu?jawab yang tepat ialah “mengerjakan apa yang diperintahkan Allah dan menjauhi apa yang dilarang Allah”.

Adapun siapa yang tidak dapat menjawabnya, maka ia dihukum di alam kuburnya seperti dijepit, dicemeti, dan lain-lain dari azab kubur.


3 komentar:

Mister Z mengatakan...

kok cuma sampe 6

Mister Z mengatakan...

sampe 7 dalil naqli nya
maaf tadi salah tulis

Unknown mengatakan...

Terimakasih atas informasinya, sangat menambah pengetahuan dan tentunya menambah keimanan kepada allah swt. Obat Lidah Bengkak

Posting Komentar